Sumber medis melaporkan kepada Al-Jazeera, bahwa 28 warga Palestina telah meninggal dunia dalam serangan udara Zionis Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza sejak Subuh hari Senin (1 April 2025) ini. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa 1.000 warga telah syahid sejak Zionis Israel melanjutkan agresinya di Jalur Gaza dua pekan lalu.
Puluhan warga Palestina meninggal dunia dan terluka di Jalur Gaza akibat penembakan yang dilancarkan Zionis Israel pada hari kedua Idul Fitri. Sementara itu, tentara pendudukan Zionis Israel meminta penduduk Rafah dan daerah lain di Jalur Gaza selatan untuk segera mengungsi dari rumah mereka sebelum diserang.
Sepanjang malam hingga Senin pagi ini, pesawat Zionis Israel menargetkan tiga rumah berpenghuni di Khan Yunis yang menewaskan 10 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya, menurut sumber medis dan saksi mata yang melaporkan kepada Anadolu Agency.
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat, total warga yang meninggal dunia sejak perang 7 Oktober 2023 silam hingga hari ini adalah 50.357 orang.
Sementara itu, Kantor Media Pemerintah Palestina di Jalur Gaza menyatakan bahwa 1.402 personel medis dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza selama agresi ini.
Kantor tersebut menjelaskan bahwa 362 petugas kesehatan ditangkap oleh Zionis Israel dan 3 dokter dieksekusi di dalam penjara. Selain itu, 34 unit rumah sakit dibakar, diserang atau dihentikan layanannya karena dibombardir Israel.
Komite Palang Merah Internasional menyampaikan duka yang mendalam atas tewasnya 8 paramedis Bulan Sabit Merah Palestina, 5 personel pertahanan sipil dan seorang karyawan PBB.
Anak-anak menjadi target Israel
Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan bahwa setidaknya 322 anak meninggal dunia dan 609 lainnya terluka di Jalur Gaza setelah Israel melanggar kesepatakan gencatan senjata.
UNICEF menambahkan, 100 anak di Gaza meninggal atau cacat setiap hari selama sepuluh hari terakhir agresi Israel. Selain itu, UNICEF mencatat lebih dari 15.000 anak meninggal dunia dan lebih dari 34.000 anak terluka selama 18 bulan perang. Sementara itu, satu juta anak telah mengungsi ke wilayah lain.
Hari ini, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan bahwa jumlah syuhada di Jalur Gaza selama 48 jam terakhir lebih dari 80 orang sedangkan korban luka berjumlah lebih dari 300 orang.
Hamas menjelaskan, penjahat perang bernama Benjamin Netanyahu tetap melanjutkan serangan brutalnya terhadap warga sipil di Jalur Gaza pada hari kedua Idul Fitri.
Hamas menyerukan kepada masyarakat internasional dan negara-negara Arab serta Islam untuk membuktikan tanggung jawab historis mereka dalam menghadapi keruntuhan nilai-nilai dan hukum internasional yang tengah terjadi di Gaza, Palestina. Demikian dilansir Al-Jazeera.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon