Tentara Zionis Israel melancarkan agresi di Jalur Gaza Palestina, pada Selasa (18 Maret 2025) dini hari, setelah dua bulan dari kesepakatan gencatan senjata.
Menurut laporan Al-Jazeera, pesawat tempur Zionis Israel menyerang rumah dan tenda yang berada sejumlah titik di Gaza Utara, Tengah dan Selatan. Dalam serangan ini, setidaknya 205 orang meninggal dunia.
Kantor Kepresidenan Zionis Israel mengatakan, serangan itu dilakukan setelah Hamas tidak mau mengembalikan para sandera dan menolak tawaran utusan khusus Presiden Donald Trump, Steve Witkoff untuk merelokasi warga Gaza ke negara lain.
Sementara itu, pihak Hamas meminta para mediator untuk menuntut Netanyahu dan tentara Zionis Israel bertanggung jawab atas sikap mereka yang telah melanggar perjanjian gencatan senjata. Hamas juga menyeru Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk melakukan sidang istimewa dan mendesak Zionis Israel menjalankan Resolusi 2735 terkait gencatan senjata permanen.
Sebelumnya, agresi Zionis Israel ke Gaza terjadi pada 7 Oktober 2023, beberapa jam setelah serangan para pejuang Palestina yang dipimpin oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di perbatasan. Agresi berlangsung selama 15 bulan sebelum berhenti pada 19 Januari 2025 lalu. Perjanjian gencatan senjata dimediasi oleh pihak Amerika Amerika, Mesir dan Qatar.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon