Pada hari Jumat (17 Maret 2023) pekan lalu, mantan Menteri Pertahanan Zionis Israel Benny Gantz mengungkapkan ketakutannya akan terjadi perang saudara di wilayah pendudukan Israel.
“Rakyat sedang terpecah-belah dari dalam,” tuturnya seperti dilansir Al-Jazeera.
Dalam cuitannya di akun twitter, Gantz mengomentari meningkatnya gelombang demonstrasi menentang rancangan undang-udang reformasi (RUU) peradilan yang ingin diterapkan oleh pemerintah Benjamin Netanyahu.
“Saya khawatir akan terjadi perang saudara di sini,” cuit Gantz yang merupakan salah satu pemimpin oposisi.
“Saya pikir, tidak ada yang menginginkannya. Namun, kondisi saat ini berisiko untuk terjadinya perang saudara,” imbuhnya.
Menurut Grant, hal tersebut bukan ramalan, tetapi ungkapan yang realistis.
“Saya hidup bersama rakyat dan melihat bagaimana kami semua terpecah belah,” tuturnya.
Sebelumnya, pada hari Rabu (15 Maret 2023), Presiden Zionis Israel Isaac Herzog menyampaikan pernyataan serupa.
“Siapa saja yang berpikir bahwa perang saudara tidak mungkin terjadi di sini, mungkin dia tidak mengerti keadaan,” jelasnya dalam sebuah konferensi pers.
Dalam kesempatan itu, Herzog menyampaikan langkah-langkah strategis dalam menyelesaikan perselisihan antara pemerintah dan oposisi terkait rencana reformasi peradilan.
Selama lebih dari 10 minggu, puluhan ribu warga Zionis Israel berdemonstrasi hampir setiap hari, menentang RUU reformasi peradilan yang ingin diterapkan oleh pemerintah Netanyahu.
RUU tersebut mencakup amandemen yang membatasi kekuasaan Mahkamah Agung dan memberikan kendali kepada pemerintah dalam penunjukan hakim.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon