Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi Ansharullah membuka
perhelatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Haflah ke-55 Dewan Da’wah
Islamiyah Indonesia, Kamis (24/2/2022) malam. Pembukaan Rakornas berlangsung di
Istana Kompleks Gubernuran, Padang, Sumatera Barat.
Buya Mahyeldi menyampaikan kegembiraan atas terpilihnya
Sumbar sebagai tempat pelaksaan acara besar Dewan Da’wah. Menurut dia, antara
Islam dan Sumbar tidak bisa terpisahkan dengan dilihat dari nilai historis.
Selain itu banyaknya tokoh ulama yang memperjuangkan
Indonesia dari daerah ini semakin mempererat hubungan Islam dengan Ranah
Minangkabau.
Menurut Buya Mahyeldi, Dewan Da’wah merupakan organisasi
yang didirikan Mohammad Natsir, pahlawan nasional asal Solok, Sumbar. Warisan
perjuangan dari tokoh penggagas Mosi Integral tersebut jangan sampai hilang dan
harus dijaga salah satunya dengan menjaga semangat dakwah.
Buya Mahyeldi mengingatkan bahwa dalam berdakwah tidak
mengenal istilah alumni. Dakwah harus terus bergulir seiring berjalannya zaman.
“Sebagai mana namanya yaitu Dewan Da’wah, maka tidak ada
kata alumni dalam istilah dakwah. Ini (dakwah) harus terus dilanjutkan,” ungkap
Buya Mahyeldi.
Gubernur juga menyinggung bahwa nilai historis yang tinggi
antara Islam dengan Minangkabau mampu memberikan ruang kedamaian bagi adat dan
syari’at. Hal itu dapat dilihat dari adanya slogan ‘Adat Basanding Syara’,
Syara’ Basanding Kitabullah’.
Selain sambutan, Gubernur Mahyeldi Ansharullah juga
menandatangani prasasti peresmian rumah kelahiran Mohammad Natsir sebagai cagar
budaya. Dalam penandatanganan prasasti tersebut gubernur didampingi oleh Ketua
Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Dr. Adian Husaini dan pewakif rumah
kelahiran M. Natsir, Tuti Murniati.
Untuk diketahui, Dewan Da’wah menggelar Rakornas dan Haflah
ke-55 pada 24-26 Februari 2022 di Kota Padang, Sumatera Barat. Rakornas
dihadiri peserta dari berbagai provinsi di Indonesia. Sejumlah pejabat dan
tokoh diagendakan turut menyampaikan pemaparan pada even besar ini. Seperti
Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menparekraf Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra,
Buya Gusrizal Gazahar, dan lain-lain. []
EmoticonEmoticon