Komedian tunggal Reza Pardede yang kerap dikenal dengan nama Coki Pardede ditangkap pihak kepolisian pada Rabu (1 September 2021) malam di kediamannya.
Dalam penggerebekan itu, di rumah Coki ditemukan narkotika dari jenis sabu. Video penangkapannya beredar ramai di dunia maya.
Setelah penangkapan Coki, fotonya menggunakan kaus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebar di beberapa jejaring sosial. Sehingga, banyak warganet yang menyebutkan Coki bagian dari PSI.
Menanggapi hal itu, pihak PSI pun angkat bicara.
“Coki bukan kader PSI. Dia simpatisan PSI,” jelas Raja Juli Antoni, Sekretaris Dewan Pembina PSI, Sabtu (4 September 2021) seperti dilansir Republika.
Raja Juli yang pernah menjadi politisi Partai Demokrasi Indonesi Perjuangan (PDIP) itu merasa prihatin terhadap penangkapan Coki. Sungguh pun demikian, ia menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.
Sementara itu, juru bicara PSI, Dara Nasution menegaskan Coki bukan kadernya. Ia hanya pernah mendukung PSI pada ajang pemilihan umum (pemilu) 2019 silam.
Dara menjelaskan, di dalam tubuh PSI ada pendukung, kader dan pengurus. Sementara itu, Coki, kata dia, tidak terdapat dalam jajaran kader dan pengurus. Menurutnya, pihak PSI tidak mengetahui semua latar belakang kehidupan para pendukungnya.
PSI adalah partai baru yang ikut dalam pemilu 2019. Partai ini tidak berhasil mengantarkan kadernya ke DPR.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon