Presiden Joko Widodo mengimbau kepala daerah untuk selalu memberikan peringatan kepada warganya agar tidak mudik ke kampung masing-masing pada tahun ini.
Pasalnya, Indonesia termasuk negara yang mencatat penambahan kasus infeksi virus Corona (Covid-19) yang tinggi. Hal itu diketahui dari data yang dimiliki oleh kementerian kesehatan.
Dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi menyampaikan bahwa larangan mudik harus diumumkan berulang kali agar jumlah pemudik berkurang.
“Hati-hati dengan mudik lebaran. Pengaturan yang mudik itu sangat penting sekali,” tuturnya.
Jokowi yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo itu menuturkan, pihak pemerintah telah melakukan survei tentang orang-orang yang akan mudik.
Sebelum ada aturan tentang larangan mudik, lanjut Jokowi, diketahui sebanyak 33 persen warga akan melakukan mudik. Namun, setelah diterbitkan larangan mudik, jumlahnya berkurang menjadi 11 persen.
Jokowi mengatakan, setelah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui pemerintah daerah, jumlah warga yang berniat mudik berkurang menjadi 7 persen. Meskipun demikian, tuturnya, jumlah itu masih banyak.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu yakin jika jumlah pemudik akan berkurang jika pemerintah daerah bekerja sama untuk memperingatkan warga tentang risiko mudik pada masa pandemi.
Mudik lebaran adalah salah satu tradisi yang ada di Indonesia. Umumnya, para pekerja yang berada di perantauan akan pulang kampung pada liburan Idul Fitri setiap tahun.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon