Virus Corona (Covid-19) yang telah menyebar ke seluruh dunia membuat manusia berhati-hati untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Jika mesti keluar rumah, protokol kesehatan harus dilakukan dengan baik dalam rangka menghindari penyebaran virus yang mematikan itu.
Di bulan-bulan awal pada tahun 2020 ini, sejumlah negara menerapkan karantina wilayah bagi rakyatnya selama beberapa pekan. Semua aktivitas dilakukan di rumah, mulai dari sekolah, bekerja, dan ibadah.
Salah satu hal yang menarik perhatian adalah pelaksanaan ibadah shalat berjamaah dengan menjaga jarak. Banyak pendapat yang mengatakan, shalat berjamaah seperti itu tidak sah. Tidak sedikit pula yang mengatakan sah karena kondisi darurat.
Dalam sebuah kajian yang ditayangkan kanal Youtube, seorang dai ternama, Ustadz Ihsan Tanjung mengomentari fenomena yang terjadi di tengah-tengah kaum muslimin di seluruh dunia terkait shalat dengan menjaga jarak.
Menurut beliau, hal tersebut tidak ada landasannya dari Al-Quran maupun hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ustadz Ihsan pun menyampaikan sejumlah dalil dari hadits yang menerangkan keutamaan merapatkan shaf (barisan) dalam shalat berjamaah.
Biksu Buddha |
Dalam kajian itu, Ustadz Ihsan lalu menampilkan dua gambar orang-orang yang sedang melakukan ibadah. Gambar pertama memperlihatkan kaum muslimin yang melaksanakan ibadah shalat dengan menjaga jarak. Gambar kedua memuat biksu Buddha yang tengah beribadah.
“Kok bisa mirip,” terangnya.
Di samping itu, Ustadz Ihsan mengatakan, wabah Tha’un yang mematikan juga pernah terjadi pada masa sahabat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Namun demikian, lanjutnya, para sahabat tetap melaksanakan shalat berjamaah di masjid dan tidak menjaga jarak antara satu dengan lainnya.
[Abu Syafiq/Fimadani]
EmoticonEmoticon