Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuturkan, peresmian Hagia Sophia di Istanbul sebagai masjid tempat ibadah kaum muslimin merupakan tanda kebangkitan bangsa Turki.
Hal itu disampaikannya dalam sebuah pidato pada Senin (27 Juli 2020), setelah memimpin pertemuan kabinet di Kompleks Kepresidenan di Ankara.
“Kami percaya bahwa kembalinya Hagia Sophia menjadi tempat ibadah setelah difungsikan sebagai museum membuat semua penganut agama bergembira,” jelasnya seperti dilansir Anadolu.
Petinggi Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) itu menyatakan, ia siap membela kedaulatan negara Turki.
“Hari ini, kami kembali bersumpah bahwa kami tidak akan membiarkan siapa pun merusak kedaulatan, bendera dan tanah air kami,” tuturnya.
Untuk mewujudkan hal itu, lanjut Erdogan, sebanyak 500 personel aparat keamanan ditugaskan untuk berjaga di sekitar Masjid Raya Hagia Sophia yang akan selalu dibuka selama 24 jam.
Meski Hagia Sophia sudah berfungsi sebagai masjid, Erdogan tetap membolehkan umat Nasrani mengunjunginya.
Dalam pidatonya, Erdogan menyampaikan salam yang tulus kepada semua orang di berbagai belahan dunia yang gembira dengan peresmian Hagia Sophia sebagai masjid.
Erdogan menekankan, pembukaan kembali Hagia Sophia sebagai masjid sejalan dengan tujuan Sultan Muhammad Al-Fatih pada saat menaklukan Konstantinopel selama lebih dari 5 abad silam.
Menurut Erdogan, saat ini Turki telah menjadi negara yang kuat dengan infrastruktur yang berkembang di semua bidang dan negara yang berdaulat dengan segala potensi yang hebat.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Hal itu disampaikannya dalam sebuah pidato pada Senin (27 Juli 2020), setelah memimpin pertemuan kabinet di Kompleks Kepresidenan di Ankara.
“Kami percaya bahwa kembalinya Hagia Sophia menjadi tempat ibadah setelah difungsikan sebagai museum membuat semua penganut agama bergembira,” jelasnya seperti dilansir Anadolu.
Petinggi Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) itu menyatakan, ia siap membela kedaulatan negara Turki.
“Hari ini, kami kembali bersumpah bahwa kami tidak akan membiarkan siapa pun merusak kedaulatan, bendera dan tanah air kami,” tuturnya.
Untuk mewujudkan hal itu, lanjut Erdogan, sebanyak 500 personel aparat keamanan ditugaskan untuk berjaga di sekitar Masjid Raya Hagia Sophia yang akan selalu dibuka selama 24 jam.
Meski Hagia Sophia sudah berfungsi sebagai masjid, Erdogan tetap membolehkan umat Nasrani mengunjunginya.
Dalam pidatonya, Erdogan menyampaikan salam yang tulus kepada semua orang di berbagai belahan dunia yang gembira dengan peresmian Hagia Sophia sebagai masjid.
Erdogan menekankan, pembukaan kembali Hagia Sophia sebagai masjid sejalan dengan tujuan Sultan Muhammad Al-Fatih pada saat menaklukan Konstantinopel selama lebih dari 5 abad silam.
Menurut Erdogan, saat ini Turki telah menjadi negara yang kuat dengan infrastruktur yang berkembang di semua bidang dan negara yang berdaulat dengan segala potensi yang hebat.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon