Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin mempunyai harapan pada hari raya Idul Adha tahun 1441 H ini. Menurutnya, Idul Adha adalah momentum yang tepat untuk menolong orang-orang yang membutuhkan pada masa pandemi virus corona (Covid-19).
“Saat ini adalah kondisi yang tepat untuk melakukannya, karena banyak saudara sebangsa dan se-Tanah Air sangat membutuhkan uluran tangan kita,” ujarnya seperti dilansir Viva, Rabu (29 Juli 2020) kemarin.
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan, pengorbanan yang dilakukan umat Islam pada Idul Adha bisa menciptakan keharmonisan di antara umat beragama di Indonesia.
Tak kalah penting, menurut Kyai Ma’ruf, pada hari raya Idul Adha, kaum muslimin bisa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala.
Kyai Ma’ruf menuturkan, hal tersebut dilakukan agar rakyat Indonesia semakin maju dan produktif meski dilanda pandemi beberapa bulan terakhir.
Kyai senior organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) mendorong kaum muslimin untuk mencontoh pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim Alaihissalam pada saat diperintah Allah untuk menyembelih anaknya.
Dalam kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam, kata Kyai Ma’ruf, terdapat banyak sikap keteladanan. Salah satunya adalah berkorban untuk menggapai tujuan yang mulia.
[Abu Syafiq/Fimadani]
“Saat ini adalah kondisi yang tepat untuk melakukannya, karena banyak saudara sebangsa dan se-Tanah Air sangat membutuhkan uluran tangan kita,” ujarnya seperti dilansir Viva, Rabu (29 Juli 2020) kemarin.
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan, pengorbanan yang dilakukan umat Islam pada Idul Adha bisa menciptakan keharmonisan di antara umat beragama di Indonesia.
Tak kalah penting, menurut Kyai Ma’ruf, pada hari raya Idul Adha, kaum muslimin bisa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala.
Kyai Ma’ruf menuturkan, hal tersebut dilakukan agar rakyat Indonesia semakin maju dan produktif meski dilanda pandemi beberapa bulan terakhir.
Kyai senior organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) mendorong kaum muslimin untuk mencontoh pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim Alaihissalam pada saat diperintah Allah untuk menyembelih anaknya.
Dalam kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam, kata Kyai Ma’ruf, terdapat banyak sikap keteladanan. Salah satunya adalah berkorban untuk menggapai tujuan yang mulia.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon