Ketika sebagian besar penduduk dunia melakukan solidaritas untuk memerangi virus Corona (Covid-19) yang menyebar di negara mereka, kondisi di Iran justru berbeda.
Pemerintah Iran mengakui gagal mengatasi penyebaran Corona karena sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS). Selain itu, ada 6 penyebab Iran gagal mengatasi virus Corona.
1. Merahasiakan jumlah korban
Salah satu penyebab utama kegagalan Iran mengatasi Covid-19 adalah karena pejabat merahasiakan jumlah korban dan terlambat mengumumkan korban infeksi pertama. Selain itu, Iran juga lambat dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghadapi Corona.
Menteri Kesehatan Iran Hassan Qazi Zadeh Hashemi telah memberi tahu para pejabat di negara itu tentang keberadaan virus dua bulan sebelum diumumkan secara resmi.
2. Sikap remeh pejabat
Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei berpendapat, Corona bukan cobaan yang besar. Sedangkan Presiden Iran, Hassan Rouhani menuturkan, kondisi negara akan normal seperti sediakala.
Pernyataan itu disangkal oleh Wakil Ketua Parlemen Iran, Masoud Pezeshkian. Menurutnya, pemerintah Iran tidak serius menanggapi masalah tersebut.
“Para pejabat seharusnya mencegah penyebaran virus dengan cara yang benar sejak awal,” tuturnya seperti dilansir Anadolu.
3. Kurang koordinasi antar lembaga negara
Kurang koordinasi antara lembaga dan pejabat negara serta kegagalan mengelola krisis secara terpusat adalah dua faktor yang menyebabkan penyebaran virus begitu cepat di Iran.
Para anggota parlemen menegaskan, Rouhani selaku Presiden Iran harus memimpin penanggulangan wabah Corona. Namun, kenyatannya Rouhani tidak melakukan tugas ini dengan dalih beberapa lembaga militer dan sipil di negara itu di luar tanggung jawab presiden.
4. Pernyataan pejabat yang tidak konsisten
Ali Khamenei dan Panglima Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, berpendapat bahwa Corona adalah serangan biologis yang diluncurkan oleh Amerika Serikat.
Di sisi lain, Reza Malekzadeh, Wakil Menteri Kesehatan Iran, membantah tuduhan itu.
“Berdasarkan penelitian kami, masalah ini tidak seperti yang mereka katakan,” ujarnya.
5. Rakyat sudah tidak percaya kepada pejabat
Surat kabar berbahasa Persia, Etibar dalam kolom opini menampilkan pendapat pengamat politik, Ali Reza Sidki tentang penyebaran Corona di negeri tersebut.
“Penyebab utama keterlambatan Iran dalam mengatasi Corona adalah sikap para pejabat yang tidak menyampaikan pernyataan yang benar tentang penyebaran virus ini. Di samping itu, ketidakpercayaan masyarakat terhadap informasi yang disampaikan para pejabat,” terangnya.
6. Pemerintah terlambat mengunci wilayah Qom
Pemerintah Iran terlambat mengunci wilayah (lockdown) Qom yang merupakan tempat penyebaran Corona terbanyak.
Pemuka agama di kota itu mempunyai peran dalam penyebaran virus karena menentang kebijakan untuk mengunci Qom. Sehingga, para penganut Syiah yang berkunjung ke sana tetap bertambah setiap hari.
Hingga saat ini, sekitar 1.213.000 kaum Syiah mengunjungi Qom sejak virus menjangkiti kota tersebut.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Pemerintah Iran mengakui gagal mengatasi penyebaran Corona karena sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS). Selain itu, ada 6 penyebab Iran gagal mengatasi virus Corona.
1. Merahasiakan jumlah korban
Salah satu penyebab utama kegagalan Iran mengatasi Covid-19 adalah karena pejabat merahasiakan jumlah korban dan terlambat mengumumkan korban infeksi pertama. Selain itu, Iran juga lambat dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghadapi Corona.
Menteri Kesehatan Iran Hassan Qazi Zadeh Hashemi telah memberi tahu para pejabat di negara itu tentang keberadaan virus dua bulan sebelum diumumkan secara resmi.
2. Sikap remeh pejabat
Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei berpendapat, Corona bukan cobaan yang besar. Sedangkan Presiden Iran, Hassan Rouhani menuturkan, kondisi negara akan normal seperti sediakala.
Pernyataan itu disangkal oleh Wakil Ketua Parlemen Iran, Masoud Pezeshkian. Menurutnya, pemerintah Iran tidak serius menanggapi masalah tersebut.
“Para pejabat seharusnya mencegah penyebaran virus dengan cara yang benar sejak awal,” tuturnya seperti dilansir Anadolu.
3. Kurang koordinasi antar lembaga negara
Kurang koordinasi antara lembaga dan pejabat negara serta kegagalan mengelola krisis secara terpusat adalah dua faktor yang menyebabkan penyebaran virus begitu cepat di Iran.
Para anggota parlemen menegaskan, Rouhani selaku Presiden Iran harus memimpin penanggulangan wabah Corona. Namun, kenyatannya Rouhani tidak melakukan tugas ini dengan dalih beberapa lembaga militer dan sipil di negara itu di luar tanggung jawab presiden.
4. Pernyataan pejabat yang tidak konsisten
Ali Khamenei dan Panglima Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, berpendapat bahwa Corona adalah serangan biologis yang diluncurkan oleh Amerika Serikat.
Di sisi lain, Reza Malekzadeh, Wakil Menteri Kesehatan Iran, membantah tuduhan itu.
“Berdasarkan penelitian kami, masalah ini tidak seperti yang mereka katakan,” ujarnya.
5. Rakyat sudah tidak percaya kepada pejabat
Surat kabar berbahasa Persia, Etibar dalam kolom opini menampilkan pendapat pengamat politik, Ali Reza Sidki tentang penyebaran Corona di negeri tersebut.
“Penyebab utama keterlambatan Iran dalam mengatasi Corona adalah sikap para pejabat yang tidak menyampaikan pernyataan yang benar tentang penyebaran virus ini. Di samping itu, ketidakpercayaan masyarakat terhadap informasi yang disampaikan para pejabat,” terangnya.
6. Pemerintah terlambat mengunci wilayah Qom
Pemerintah Iran terlambat mengunci wilayah (lockdown) Qom yang merupakan tempat penyebaran Corona terbanyak.
Pemuka agama di kota itu mempunyai peran dalam penyebaran virus karena menentang kebijakan untuk mengunci Qom. Sehingga, para penganut Syiah yang berkunjung ke sana tetap bertambah setiap hari.
Hingga saat ini, sekitar 1.213.000 kaum Syiah mengunjungi Qom sejak virus menjangkiti kota tersebut.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon