Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berbasis di Jenewa pada hari Kamis (6 Februari 2020) mengumumkan kematian dokter Cina bernama Li Wenliang.
Dokter Li diketahui sebagai orang pertama yang memperingatkan penyebaran virus Corona di Rumah Sakit Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
“Kami sangat sedih dengan kematian dokter Li Wenliang, tetapi kami perlu mengapresiasi upayanya atas informasi yang disampaikannya tentang virus Corona,” cuit akun WHO di media sosial Twitter.
Menurut kantor berita British Broadcasting Corporation (BBC), London, pada 30 Desember 2019 lalu, dokter Wenliang berusaha memperingatkan rekan-rekannya sesama dokter tentang virus yang mematikan tersebut.
Pada saat itu, Wenliang sedang berdiskusi bersama teman-temannya melalui grup media sosial Cina. Ia mengirim pesan kepada rekan-rekannya untuk mengenakan pakaian pelindung agar terhindar dari infeksi virus Corona.
Tak lama setelah itu, beberapa orang petugas kepolisian mengunjunginya dan memerintahkannya untuk diam.
Dokter itu pun menjadi pahlawan setelah menerbitkan ceritanya di laman internet pada saat berada di ranjang rumah sakit. Ia terinfeksi virus Corona pada 1 Februari 2020.
Li Weinliang berprofesi sebagai dokter mata di Rumah Sakit Pusat Wuhan. Ia menyimpulkan adanya virus Corona setelah mendapati 7 orang yang berasal dari pasar makanan laut lokal terinveksi virus mirip SARS pada Desember 2019 dan mengisolasi mereka di rumah sakit setempat.
Virus misterius ini muncul pada 12 Desember 2019 di kota Wuhan. Namun, secara resmi pemerintah Cina mengungkapnya pada pertengahan Januari 2020.
Virus Corona menular melalui udara ketika orang yang terinveksi bersin dan batuk. Demikian seperti diberitakan Anadolu.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Dokter Li diketahui sebagai orang pertama yang memperingatkan penyebaran virus Corona di Rumah Sakit Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
“Kami sangat sedih dengan kematian dokter Li Wenliang, tetapi kami perlu mengapresiasi upayanya atas informasi yang disampaikannya tentang virus Corona,” cuit akun WHO di media sosial Twitter.
Menurut kantor berita British Broadcasting Corporation (BBC), London, pada 30 Desember 2019 lalu, dokter Wenliang berusaha memperingatkan rekan-rekannya sesama dokter tentang virus yang mematikan tersebut.
Pada saat itu, Wenliang sedang berdiskusi bersama teman-temannya melalui grup media sosial Cina. Ia mengirim pesan kepada rekan-rekannya untuk mengenakan pakaian pelindung agar terhindar dari infeksi virus Corona.
Tak lama setelah itu, beberapa orang petugas kepolisian mengunjunginya dan memerintahkannya untuk diam.
Dokter itu pun menjadi pahlawan setelah menerbitkan ceritanya di laman internet pada saat berada di ranjang rumah sakit. Ia terinfeksi virus Corona pada 1 Februari 2020.
Li Weinliang berprofesi sebagai dokter mata di Rumah Sakit Pusat Wuhan. Ia menyimpulkan adanya virus Corona setelah mendapati 7 orang yang berasal dari pasar makanan laut lokal terinveksi virus mirip SARS pada Desember 2019 dan mengisolasi mereka di rumah sakit setempat.
Virus misterius ini muncul pada 12 Desember 2019 di kota Wuhan. Namun, secara resmi pemerintah Cina mengungkapnya pada pertengahan Januari 2020.
Virus Corona menular melalui udara ketika orang yang terinveksi bersin dan batuk. Demikian seperti diberitakan Anadolu.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon