Peringatan tahun baru masehi dilakukan setiap tanggal 31 Desember oleh sebagian besar negara di dunia. Para ulama, baik salaf, khalaf, maupun kontemporer sepakat bahwa peringatan tahun baru hukumnya haram. Di samping itu, ada yang berpendapat, hukumnya tidak haram dengan mengemukakan berbagai alasan.
Baca juga: Inilah 10 Alasan Peringatan Tahun Baru Itu Haram
Siapakah yang pertama kali memperingatinya?
Tanggal 1 Januari ditetapkan sebagai awal tahun dalam dokumen kalender Yunani di Roma, tahun 45 SM atas perintah Julius Caesar.
Pada abad keenam belas masehi, tanggal 1 Januari dideklarasikan di sebagian besar negara-negara Eropa Barat sebagai awal tahun baru, bahkan sebelum ditetapkannya perhitungan kalender masehi seperti sekarang.
Rusia adalah negara pertama yang merayakan tahun baru pada 1 September. Tanggal ini ditetapkan sebagai awal tahun atas perintah langsung dari Kaisar Rusia, Peter the Great pada tahun 1700 M atau 218 tahun sebelum mengacu pada kalender Gregorius atau Gregorian yang merupakan perbaikan dari kalender Julius.
Di beberapa negara, terutama di Eropa Tengah, malam tahun baru, 1 Januari disebut sebagai Malam Santo Silvester.
Gereja Katolik Roma menganggap 1 Januari sebagai hari raya dan hari peringatan yang didedikasikan untuk Bunda Maria. Hari itu merupakan hari suci bagi sebagian besar negara dengan mayoritas Katolik. Sebab, semua umat Katolik harus menghadiri acara keagamaan pada hari itu.
Sumber-sumber sejarah mencatat bahwa orang-orang Mesir kuno adalah yang pertama merayakan awal tahun baru masehi.
Mereka melakukan banyak kegiatan untuk merayakan awal tahun baru yang berdasarkan pada kalender Firaun. Ini terjadi sekitar lebih dari 7.500 tahun yang lalu.
Dr. Abdul Rahim Raihan, Direktur Jenderal Penelitian, Studi Arkeologi, dan Penerbitan Ilmiah di Kementerian Kepurbakalaan Mesir, membenarkan bahwa kalender pertama yang dikenal oleh manusia di muka bumi ini adalah kalender Mesir kuno.
“Kalender tertua yang dikenal umat manusia di bumi ini adalah kalender Mesir kuno yang mana orang-orang Mesir pada waktu selalu merayakannya pada awal tahun baru,” paparnya seperti dikutip laman alkhaleejonline.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Baca juga: Inilah 10 Alasan Peringatan Tahun Baru Itu Haram
Siapakah yang pertama kali memperingatinya?
Tanggal 1 Januari ditetapkan sebagai awal tahun dalam dokumen kalender Yunani di Roma, tahun 45 SM atas perintah Julius Caesar.
Pada abad keenam belas masehi, tanggal 1 Januari dideklarasikan di sebagian besar negara-negara Eropa Barat sebagai awal tahun baru, bahkan sebelum ditetapkannya perhitungan kalender masehi seperti sekarang.
Rusia adalah negara pertama yang merayakan tahun baru pada 1 September. Tanggal ini ditetapkan sebagai awal tahun atas perintah langsung dari Kaisar Rusia, Peter the Great pada tahun 1700 M atau 218 tahun sebelum mengacu pada kalender Gregorius atau Gregorian yang merupakan perbaikan dari kalender Julius.
Di beberapa negara, terutama di Eropa Tengah, malam tahun baru, 1 Januari disebut sebagai Malam Santo Silvester.
Gereja Katolik Roma menganggap 1 Januari sebagai hari raya dan hari peringatan yang didedikasikan untuk Bunda Maria. Hari itu merupakan hari suci bagi sebagian besar negara dengan mayoritas Katolik. Sebab, semua umat Katolik harus menghadiri acara keagamaan pada hari itu.
Sumber-sumber sejarah mencatat bahwa orang-orang Mesir kuno adalah yang pertama merayakan awal tahun baru masehi.
Mereka melakukan banyak kegiatan untuk merayakan awal tahun baru yang berdasarkan pada kalender Firaun. Ini terjadi sekitar lebih dari 7.500 tahun yang lalu.
Dr. Abdul Rahim Raihan, Direktur Jenderal Penelitian, Studi Arkeologi, dan Penerbitan Ilmiah di Kementerian Kepurbakalaan Mesir, membenarkan bahwa kalender pertama yang dikenal oleh manusia di muka bumi ini adalah kalender Mesir kuno.
“Kalender tertua yang dikenal umat manusia di bumi ini adalah kalender Mesir kuno yang mana orang-orang Mesir pada waktu selalu merayakannya pada awal tahun baru,” paparnya seperti dikutip laman alkhaleejonline.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon