Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa kebrutalan yang dilakukan oleh Zionis Israel di Palestina didukung oleh negara Barat dan beberapa negara Arab.
Hal ini Erdogan sampaikan dalam pidatonya ketika mengikuti forum pertemuan para menteri sosial negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul, pada hari Senin (9 Desember 2019) lalu.
Dalam pidatonya, Erdogan menjelaskan bahwa situasi Yerusalem (Al-Quds) secara khusus dan Palestina secara umum semakin memburuk dari hari ke hari.
Erdogan menilai, pada saat ini, negara-negara Islam menjadi lemah karena tidak mampu memaksimalkan sumber daya yang mereka miliki.
“Dunia Islam yang merupakan seperempat dari populasi dunia, tidak memiliki pengaruh signifikan dan tidak sebanding dengan kemampuan dan sumber daya yang mereka miliki," lanjut Erdogan seperti dilansir Anadolu.
Selain itu, Erdogan merasa bahwa seolah-olah sendirian ketika membela Palestina.
“Kami sering merasa bahwa kami sendirian ketika menentang kejahatan yang dilakukan Zionis Israel terhadap Palestina dan Yerusalem (Al-Quds),” paparnya.
Lebih lanjut, Erdogan menegaskan, negara Turki akan senantiasa membela hak-hak bangsa Palestina.
“Hari ini kita melihat anak-anak, wanita, orang tua, dan para pemuda Palestina dibunuh oleh pasukan Israel di depan umum. Saya tegaskan, Turki akan terus membela hak-hak bangsa Palestina,” sambungnya.
Mantan Perdana Menteri Turki itu juga menjelaskan, salah satu alasan serangan pihak luar terhadap ekonomi Turki dalam beberapa tahun terakhir adalah posisi Turki yang konsisten dalam membela rakyat dan bangsa Palestina.
Presiden Erdogan pun menyatakan bahwa krisis kemanusian yang melanda kaum muslimin terus meningkat di banyak negara di dunia, terutama di Palestina, Kashmir, Arakan (Myanmar), dan wilayah Turkistan Timur (Xinjiang).
[Abu Syafiq/Fimadani]
Hal ini Erdogan sampaikan dalam pidatonya ketika mengikuti forum pertemuan para menteri sosial negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul, pada hari Senin (9 Desember 2019) lalu.
Dalam pidatonya, Erdogan menjelaskan bahwa situasi Yerusalem (Al-Quds) secara khusus dan Palestina secara umum semakin memburuk dari hari ke hari.
Erdogan menilai, pada saat ini, negara-negara Islam menjadi lemah karena tidak mampu memaksimalkan sumber daya yang mereka miliki.
“Dunia Islam yang merupakan seperempat dari populasi dunia, tidak memiliki pengaruh signifikan dan tidak sebanding dengan kemampuan dan sumber daya yang mereka miliki," lanjut Erdogan seperti dilansir Anadolu.
Selain itu, Erdogan merasa bahwa seolah-olah sendirian ketika membela Palestina.
“Kami sering merasa bahwa kami sendirian ketika menentang kejahatan yang dilakukan Zionis Israel terhadap Palestina dan Yerusalem (Al-Quds),” paparnya.
Lebih lanjut, Erdogan menegaskan, negara Turki akan senantiasa membela hak-hak bangsa Palestina.
“Hari ini kita melihat anak-anak, wanita, orang tua, dan para pemuda Palestina dibunuh oleh pasukan Israel di depan umum. Saya tegaskan, Turki akan terus membela hak-hak bangsa Palestina,” sambungnya.
Mantan Perdana Menteri Turki itu juga menjelaskan, salah satu alasan serangan pihak luar terhadap ekonomi Turki dalam beberapa tahun terakhir adalah posisi Turki yang konsisten dalam membela rakyat dan bangsa Palestina.
Presiden Erdogan pun menyatakan bahwa krisis kemanusian yang melanda kaum muslimin terus meningkat di banyak negara di dunia, terutama di Palestina, Kashmir, Arakan (Myanmar), dan wilayah Turkistan Timur (Xinjiang).
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon