Kerajaan Arab Saudi (KSA) sedang bersiap untuk merayakan tahun baru Masehi 2020. Ini merupakan hal pertama yang dilakukan oleh KSA dalam sejarahnya. Acara tersebut bagian dari program yang belum pernah dilakukan di ibukota Riyadh sebelumnya.
Sebagian pihak yang dianggap konservatif, menilai perayaan tahun baru adalah tradisi Barat yang tidak perlu dilakukan di Arab Saudi.
Sejumlah akun milik swasta Arab Saudi di situs twitter, pada hari Senin (23 Desember 2019) kemarin menuliskan acara-acara yang akan diselenggarakan pada kesempatan tersebut.
Salah satunya adalah akun KSA_EV (Kalender Saudi) yang mengunggah poster tentang perayaan tahun baru 2020 dan acara yang akan dilaksanakan pada malam itu.
Dalam poster itu disebutkan banyak acara, di antaranya hitung mundur menuju tahun baru 2020, pertunjukan kembang api, Disk Jockey (DJ), dan kegiatan lainnya.
Perayaan tahun baru akan dimulai pada pukul 18.00 hari Selasa (31 Desember 2019) sampai pukul 01.00 hari Rabu (1 Januari 2020), di Inspiring City (Kota Inspiratif) yang terletak di bagian utara ibukota Riyadh, menurut situs platinumlist.
Kegiatan semacam ini sering menerima kritikan tajam dari ulama Arab Saudi. Anggota Dewan Ulama Senior Arab Saudi, Dr. Shalih Al-Fauzan, menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa berpartisipasi dalam perayaan tahun baru Masehi hukumnya haram menurut syariat Islam.
Syaikh Al-Fauzan pun menilainya sebagai perbuatan bid’ah dalam agama.
Langkah-langkah seperti ini muncul dalam rangkaian perubahan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang dilakukan oleh Pangeran Muhammad bin Salman semenjak dirinya menjabat sebagai Putra Mahkota.
Di samping itu, berbagai perubahan kebijakan juga sering disebut sebagai visi reformis dan terobosan baru bagi kehidupan rakyat Arab Saudi.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Sebagian pihak yang dianggap konservatif, menilai perayaan tahun baru adalah tradisi Barat yang tidak perlu dilakukan di Arab Saudi.
Sejumlah akun milik swasta Arab Saudi di situs twitter, pada hari Senin (23 Desember 2019) kemarin menuliskan acara-acara yang akan diselenggarakan pada kesempatan tersebut.
Salah satunya adalah akun KSA_EV (Kalender Saudi) yang mengunggah poster tentang perayaan tahun baru 2020 dan acara yang akan dilaksanakan pada malam itu.
🛑 ليلة #رأس_السنة الميلادية في #الرياض
— كاليندر السعودية (@KSA_EV) 23 Desember 2019
💡تشمل فعاليات عدة ومفاجآت كثيره من ضمنها العد التنازلي للعام الجديد 2020 وعرض ناري ودي جي إلى جانب فعاليات أخرى
🗓 الثلاثاء 31 ديسمبر
⏰ من 6م حتى 1ص
🏛 في #ملهم - #الرياض
🎫 لحجز التذاكر: https://t.co/V8y79fPWqT pic.twitter.com/VXamn5DsAS
Dalam poster itu disebutkan banyak acara, di antaranya hitung mundur menuju tahun baru 2020, pertunjukan kembang api, Disk Jockey (DJ), dan kegiatan lainnya.
Perayaan tahun baru akan dimulai pada pukul 18.00 hari Selasa (31 Desember 2019) sampai pukul 01.00 hari Rabu (1 Januari 2020), di Inspiring City (Kota Inspiratif) yang terletak di bagian utara ibukota Riyadh, menurut situs platinumlist.
Kegiatan semacam ini sering menerima kritikan tajam dari ulama Arab Saudi. Anggota Dewan Ulama Senior Arab Saudi, Dr. Shalih Al-Fauzan, menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa berpartisipasi dalam perayaan tahun baru Masehi hukumnya haram menurut syariat Islam.
Syaikh Al-Fauzan pun menilainya sebagai perbuatan bid’ah dalam agama.
Langkah-langkah seperti ini muncul dalam rangkaian perubahan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang dilakukan oleh Pangeran Muhammad bin Salman semenjak dirinya menjabat sebagai Putra Mahkota.
Di samping itu, berbagai perubahan kebijakan juga sering disebut sebagai visi reformis dan terobosan baru bagi kehidupan rakyat Arab Saudi.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
1 komentar:
Tulisan ini ditantang.....
https://saudinesia.com/2019/12/27/perayaan-natal-dan-tahun-baru-di-arab-saudi-bagian-2-habis/
EmoticonEmoticon