Sebuah perusahaan Cina melakukan balas dendam terhadap Mesut Ozil, pemain tim nasional Jerman dan bintang klub Arsenal Inggris. Perusahaan itu menghapus nama Mesut Ozil dalam permainan sepak bola versi telepon seluler, eFootball Pro Evolution Soccer 2020 atau lebih dikenal dengan PES 20.
Hal tersebut menyusul dukungan Mesut Ozil kepada muslim Uighur di wilayah Xinjiang (Turkistan Timur) baru-baru ini.
Surat kabar Inggris, Mirror melaporkan, perusahaan Cina tersebut adalah NetEase. Pihak perusahaan menyampaikan, komentar Ozil telah melukai perasaan penggemarnya di Cina dan merusak sikap sportivitas, cinta dan perdamaian dalam olahraga sepak bola.
“Kami tidak mengerti, tidak menerima, dan tidak memaafkan Ozil atas komentarnya itu,” terangnya seperti dikutip Arabicpost.
Seperti diketahui, Mesut Ozil dalam akun twitter-nya, pada hari Jumat (13 Desember 2019) pekan lalu, melontarkan kritik keras kepada pemerintah Cina atas sikap mereka terhadap etnis Uighur di Turkistan Timur.
Pada hari Senin (17 Desember 2019), pemerintah Cina, melalui Kementerian Luar Negeri, menyebut Ozil telah terpengaruh oleh berita bohong (hoaks). Untuk membuktikan kritikannya tersebut, Kemenlu Cina meminta Ozil datang langsung ke Xinjiang.
Baca juga: Dikritik Soal Uighur, Kemenlu Cina Sebut Ozil Terpengaruh Berita Hoaks
Tidak sampai di sana, saluran resmi televisi Cina pun membatalkan siaran langsung laga Arsenal dan Manchester City akhir pekan lalu, sebagai protes atas kritikan Ozil.
Cuitan Ozil di akun twitter tersebut ditanggapi oleh banyak pihak. Ada yang mendukung, ada pula yang menolaknya.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Hal tersebut menyusul dukungan Mesut Ozil kepada muslim Uighur di wilayah Xinjiang (Turkistan Timur) baru-baru ini.
Surat kabar Inggris, Mirror melaporkan, perusahaan Cina tersebut adalah NetEase. Pihak perusahaan menyampaikan, komentar Ozil telah melukai perasaan penggemarnya di Cina dan merusak sikap sportivitas, cinta dan perdamaian dalam olahraga sepak bola.
“Kami tidak mengerti, tidak menerima, dan tidak memaafkan Ozil atas komentarnya itu,” terangnya seperti dikutip Arabicpost.
Seperti diketahui, Mesut Ozil dalam akun twitter-nya, pada hari Jumat (13 Desember 2019) pekan lalu, melontarkan kritik keras kepada pemerintah Cina atas sikap mereka terhadap etnis Uighur di Turkistan Timur.
Pada hari Senin (17 Desember 2019), pemerintah Cina, melalui Kementerian Luar Negeri, menyebut Ozil telah terpengaruh oleh berita bohong (hoaks). Untuk membuktikan kritikannya tersebut, Kemenlu Cina meminta Ozil datang langsung ke Xinjiang.
Baca juga: Dikritik Soal Uighur, Kemenlu Cina Sebut Ozil Terpengaruh Berita Hoaks
Tidak sampai di sana, saluran resmi televisi Cina pun membatalkan siaran langsung laga Arsenal dan Manchester City akhir pekan lalu, sebagai protes atas kritikan Ozil.
Cuitan Ozil di akun twitter tersebut ditanggapi oleh banyak pihak. Ada yang mendukung, ada pula yang menolaknya.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon