Pemerintah Cina meminta pemain Arsenal Mesut Ozil untuk mengunjungi wilayah Xinjiang (Turkistan Timur) untuk membuktikan semua hal yang dia sampaikan melalui akun media sosial beberapa hari yang lalu.
Ozil yang merupakan salah seorang pemain tim nasional Jerman dan bermain di klub Arsenal itu melontarkan kritik pedas kepada pemerintah Cina terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan kepada kaum minoritas muslim dari suku Uighur di negara tersebut.
Pada hari Senin (17 Desember 2019), juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang menuturkan, Mesut Ozil terpengaruh oleh berita hoaks dari sumber-sumber yang tak tepercaya.
Dalam jumpa pers yang digelar Kementerian Luar Negeri Cina itu, Geng Shuang menyanggah semua kritikan Ozil.
“Ozil tidak tahu bahwa pemerintah Cina melindungi semua warga negaranya, termasuk kebebasan beragama bagi etnis Uighur menurut hukum yang berlaku di negara kami,” tambah Geng Shuang seperti dilansir CNN.
“Saya ingin mengatakan kepada Ozil, etnis Uighur yang hidup di wilayah Xinjiang saat ini merasakan stabilitas politik, pembangunan ekonomi, persatuan nasional dan kerukunan sosial. Bahkan, warga di sana hidup dan bekerja dalam keadaan damai,” ujar Geng Shuang.
Geng Shuang juga menuturkan, langkah-langkah pemerintah Cina untuk menjaga stabilitas di wilayah tersebut telah mendapat dukungan masyarakat dari berbagai kelompok etnis.
Mesut Ozil, pesebak bola muslim Jerman keturunan Turki, dalam akun media sosialnya menyebut kaum muslimin Uighur sebagai pejuang yang menentang penganiayaan dari pemerintah Cina.
Pernyataannya tersebut didukung oleh banyak pihak dari berbagai negara. Di samping itu, kritikannya itu juga ditentang oleh sebagaian pihak.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Ozil yang merupakan salah seorang pemain tim nasional Jerman dan bermain di klub Arsenal itu melontarkan kritik pedas kepada pemerintah Cina terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan kepada kaum minoritas muslim dari suku Uighur di negara tersebut.
Pada hari Senin (17 Desember 2019), juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang menuturkan, Mesut Ozil terpengaruh oleh berita hoaks dari sumber-sumber yang tak tepercaya.
Dalam jumpa pers yang digelar Kementerian Luar Negeri Cina itu, Geng Shuang menyanggah semua kritikan Ozil.
“Ozil tidak tahu bahwa pemerintah Cina melindungi semua warga negaranya, termasuk kebebasan beragama bagi etnis Uighur menurut hukum yang berlaku di negara kami,” tambah Geng Shuang seperti dilansir CNN.
“Saya ingin mengatakan kepada Ozil, etnis Uighur yang hidup di wilayah Xinjiang saat ini merasakan stabilitas politik, pembangunan ekonomi, persatuan nasional dan kerukunan sosial. Bahkan, warga di sana hidup dan bekerja dalam keadaan damai,” ujar Geng Shuang.
Geng Shuang juga menuturkan, langkah-langkah pemerintah Cina untuk menjaga stabilitas di wilayah tersebut telah mendapat dukungan masyarakat dari berbagai kelompok etnis.
Mesut Ozil, pesebak bola muslim Jerman keturunan Turki, dalam akun media sosialnya menyebut kaum muslimin Uighur sebagai pejuang yang menentang penganiayaan dari pemerintah Cina.
Pernyataannya tersebut didukung oleh banyak pihak dari berbagai negara. Di samping itu, kritikannya itu juga ditentang oleh sebagaian pihak.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon