Kemenlu Arab Saudi juga menyebut IM tidak mencerminkan agama Islam yang sesungguhnya. Bahkan, lanjut Kemenlu Saudi, organisasi yang didirikan oleh Hasan Al-Banna itu telah meruskan agama Islam dan membahayakan stabilitas sosial masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun twitter resmi Kemenlu Arab Saudi setelah tersiar kabar kematian Presiden Mesir Terkudeta Dr. Muhammad Mursi pada Senin (17 Juni 2019) lalu setelah mengikuti persidangan di Kairo.
Lebih lanjut, akun Kemenlu Saudi menulis bahwa Ikhwanul Muslimin tumbuh di Mesir sementar 9 dekade yang lalu.
“Mereka menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politik. Mereka juga mengaku sebagai representatif dari Islam moderat,” tulis akun tersebut.
Selain itu, akun Kemenlu Saudi menuding IM telah menjalin kerjasama dengan rezim ekstremis Khomeini di Iran.
“Gerakan IM dipengaruhi oleh revolusi Iran,” lanjut akun itu.
Kemenlu Saudi menyebut organisasi IM juga sebagai cikal bakal dari sejumlah organisasi teroris versi mereka.
“Ada beberapa kelompok ektrem yang muncul dari Ikhwanul Muslimin yaitu ISIS, Jabhah Nusrah dan Al-Qaeda,” katanya.
Seperti diketahui, Muhammad Mursi adalah salah seorang kader terbaik Ikhwanul Muslimin yang menang dalam pemilihan presiden demokratis pertama dalam sejarah Mesir. Mursi juga merupakan presiden pertama Mesir dari kalangan sipil.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
1 komentar:
Yang menukarkan seseorg itu kepada ekstrimism adalah apabila mereka tidak diberikan peluang utk memperbaiki keadaan diri, masyarakat dan negara. Kadang kala ia berlaku dalam satu sistem pentadbiran yg menghalang rakyat menyatakan tidak puas hati terhadap penguasa politik mereka, yang menekan aliran fahaman yg tidak sehaluan dgn parti pemerintah dan yg langsung tidak membenarkan kritikan membina dlm sesebuah negara.
EmoticonEmoticon