Rangkaian acara Ijitima Ulama dan Tokoh Nasional Ketiga telah dimulai pagi Rabu (1 Mei 2019) di salah satu hotel yang berada di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Hotel bintang 3 itu telah ramai didatangi oleh para peserta yang berasal dari kawasan Jakarta dan sekitarnya. Beberapa peserta dari luar Jabodetabek pun juga mulai berdatangan.
Pada Selasa (30 April 2019) malam, puluhan laskar dari sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) Islam juga telah berjaga-jaga di arena. Di antaranya berasal dari Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Harakah Sunniyah untuk Masyarakat Islami (Hasmi), Jamaah Ansharus Syariah (JAS), Jawara Betawi, Jawara Sunda dan lainnya.
Semua peserta wajib mendaftarkan dirinya di meja registrasi sebelum memasuki ruang pertemuan.
Sementara itu, awak media daring (online), cetak, dan elektronik hanya boleh meliput pembukaan dan penutupan di ruang pertemuan. Selain itu, mereka juga bisa meliput konferensi pers yang dilaksanakan di ruangan terpisah.
Mayoritas peserta yang hadir menggunakan pakaian putih-putih baik laki-laki maupun perempuan.
Menurut Ketua Pelaksana, KH. Slamet Maarif, undangan telah disebar ke semua provinsi yang ada Indonesia. Peserta yang diundang berjumlah sekitar 1.500 orang yang terdiri dari para dai, ulama, kiyai, habaib dari berbagai kalangan.
Di samping itu, para politisi yang tergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Sandi juga diundang.
“Kita sudah udang capres-cawapres 02, ketua partai koalisi, ketua BPN (Badan Pemenangan Nasional) pada agenda sore berupa penutupan acara,” jelasnya.
Slamet mengatakan, hasil ijtima dan rekomendasi para ulama akan disampaikan pada penutupan acara sore Rabu.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Hotel bintang 3 itu telah ramai didatangi oleh para peserta yang berasal dari kawasan Jakarta dan sekitarnya. Beberapa peserta dari luar Jabodetabek pun juga mulai berdatangan.
Pada Selasa (30 April 2019) malam, puluhan laskar dari sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) Islam juga telah berjaga-jaga di arena. Di antaranya berasal dari Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Harakah Sunniyah untuk Masyarakat Islami (Hasmi), Jamaah Ansharus Syariah (JAS), Jawara Betawi, Jawara Sunda dan lainnya.
Semua peserta wajib mendaftarkan dirinya di meja registrasi sebelum memasuki ruang pertemuan.
Sementara itu, awak media daring (online), cetak, dan elektronik hanya boleh meliput pembukaan dan penutupan di ruang pertemuan. Selain itu, mereka juga bisa meliput konferensi pers yang dilaksanakan di ruangan terpisah.
Mayoritas peserta yang hadir menggunakan pakaian putih-putih baik laki-laki maupun perempuan.
Menurut Ketua Pelaksana, KH. Slamet Maarif, undangan telah disebar ke semua provinsi yang ada Indonesia. Peserta yang diundang berjumlah sekitar 1.500 orang yang terdiri dari para dai, ulama, kiyai, habaib dari berbagai kalangan.
Di samping itu, para politisi yang tergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Sandi juga diundang.
“Kita sudah udang capres-cawapres 02, ketua partai koalisi, ketua BPN (Badan Pemenangan Nasional) pada agenda sore berupa penutupan acara,” jelasnya.
Slamet mengatakan, hasil ijtima dan rekomendasi para ulama akan disampaikan pada penutupan acara sore Rabu.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon