Mantan panglima ABRI dan TNI itu tidak menyebutkan siapa pemimpin yang dia maksud.
Lebih lanjut, dia menuturkan ada dua karakter pemimpin yang tak pantas tersebut.
“Kalau pilih pemimpin itu jangan yang lucu, jangan yang gendeng. Pemimpin yang baik itu harus punya kompetensi,” kata Wiranto di Jakarta, Kamis (31 Januari 2019) seperti dilansir CNN Indonesia.
Menurut petinggi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu, pemimpin yang ideal adalah yang tawaduk (rendah hati) dan sabar dalam menjalankan pemerintahan.
Lebih lanjut, Menkopolhukam itu menuturkan, rakyat Indonesia harus memilih pemimpin yang baik. Sebab, jika salah memilih, katanya, rakyat yang mencoblos ikut berdosa.
Di samping, Wiranto menuturkan, piihak yang kalah dalam pilpres agar menerima dengan lapang dada.
Pihak yang kalah, lanjut Wiranto, tidak usah melakukan demo. Ia menyarankan agar yang kalah ikut dalam pemerintahan, misalnya menjadi menteri dalam kabinet baru nanti.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon