Perbedaan pilihan dalam urusan politik adalah sesuatu yang lumrah. Hal tersebut bisa terjadi di beragam tempat di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di antaranya adalah yang terjadi di Pondok Pesantren Sulalatul Huda Paseh Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Seperti diketahui, pesantren itu merupakan tempat deklarasi dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma’ruf. Dukungan tersebut berasal dari ulama yang berada di Tasikmalaya.
Menurut salah seorang pengasuh pesantren, Silmi Abdussalam, deklarasi terhadap Jokowi-Ma’ruf itu di luar agenda yang telah dijadwalkan.
Silmi menuturkan, sejatinya acara tersebut adalah sosialisasi ekonomi syariah, namun di akhir acara ada deklarasi untuk kubu 01.
Menurut Silmi, keluarganya mendukung pasangan 02 bukan 01.
“Ya, kami keberatan kalau acaranya begini. Kami sebagai keluarga sangat keberatan karena kami mendukung Prabowo-Sandi bukan Jokowi-Ma’ruf,” katanya, Selasa (5 Februari 2019) seperti dilansir Sindonews.
Prabowo-Sandi merupakan pasangan capres dan cawapres yang direkomendasikan oleh para ulama dari berbagai kalangan setelah melakukan Ijtima Ulama 1 dan 2 pada tahun 2018.
Di antara alasan memilih pasangan tersebut adalah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Di antaranya adalah yang terjadi di Pondok Pesantren Sulalatul Huda Paseh Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Seperti diketahui, pesantren itu merupakan tempat deklarasi dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma’ruf. Dukungan tersebut berasal dari ulama yang berada di Tasikmalaya.
Menurut salah seorang pengasuh pesantren, Silmi Abdussalam, deklarasi terhadap Jokowi-Ma’ruf itu di luar agenda yang telah dijadwalkan.
Silmi menuturkan, sejatinya acara tersebut adalah sosialisasi ekonomi syariah, namun di akhir acara ada deklarasi untuk kubu 01.
Menurut Silmi, keluarganya mendukung pasangan 02 bukan 01.
“Ya, kami keberatan kalau acaranya begini. Kami sebagai keluarga sangat keberatan karena kami mendukung Prabowo-Sandi bukan Jokowi-Ma’ruf,” katanya, Selasa (5 Februari 2019) seperti dilansir Sindonews.
Prabowo-Sandi merupakan pasangan capres dan cawapres yang direkomendasikan oleh para ulama dari berbagai kalangan setelah melakukan Ijtima Ulama 1 dan 2 pada tahun 2018.
Di antara alasan memilih pasangan tersebut adalah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon