Screenshoot salah satu video Jokowi sholat (Twitter) |
Sebaliknya, kata Luhut, yang sebelah malah belum jelas.
Karenanya ia heran jika ada tuduhan Jokowi suka mengkriminalisasi ulama.
"Jadi kalau dibilang, misalnya dibilang kriminalisasi ulama, darimana? Sejak saya kenal 12 tahun dia tukang sembahyang, tukang puasa. Yang sebelah sana kita belum jelas juga," kata Luhut dalam acara silaturahmi purnawirawan TNI-Polri dan deklarasi dukungan untuk Jokowi, JI Expo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/2/2019).
Luhut juga membantah jika dikatakan Jokowi adalah sosok otoriter.
"Tidak otoriter, he listen to you carefully, saya mengalami. Saya tidak sering bersama presiden, tapi kalau saya butuh saya laporkan. Ya saya minta waktu, saya jelaskan argumen," ujarnya seperti dikutip Merdeka.
Luhut juga mengklaim Jokowi akan membawa masa depan yang bagus bagi Indonesia.
"Sekali lagi, dari lubuk hari saya terdalam, anda mau pilih siapa saja itu terserah. Tapi kalau mau masa depan Indonesia yang bagus, pilihlah Pak Jokowi. Hemat saya itu, akan bagus bagi Indonesia," tandasnya.
Baca juga: Heboh Video Mau Sholat Disuruh Pindah, Begini Komentar Netizen
Pernyataan Luhut itu mendapat tanggapan menggelitik dari Ustadz Moh Fauzil Adhim.
“Alamaak. Sembahyang pun tukang pulak dia. Tukang cat, cari uang dengan mengecat. Baguslah itu. Tetapi kalau tukang sembahyang dan puasa, apa pulak maksudnya?,” kata Ustadz Fauzil Adhim melalui akun Twitter pribadinya, @kupinang, Senin (11/2/2019).
Alamaak. Sembahyang pun tukang pulak dia.— Moh. Fauzil Adhim (@kupinang) 11 Februari 2019
Tukang cat, cari uang dengan mengecat. Baguslah itu. Tetapi kalau tukang sembahyang dan puasa, apa pulak maksudnya? https://t.co/kv9KTRehcT
Advertisement
EmoticonEmoticon