Dalam debat putaran kedua kandidat presiden, Joko Widodo atau Jokowi meralat sejumlah pernyataannya. Di antaranya adalah terkait kebakaran lahan dan konflik agraria di Indonesia.
Jokowi meralat pernyataannya tersebut sehari setelah debat kedua digelar.
Kubu 02 melontarkan kritik tajam kepada Jokowi. Sejumlah penilaian diberikan kepada mantan Wali Kota Solo tersebut.
Di pihak lain, kubu 01 membela Joko Widodo. Salah satunya disampaikan oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau yang biasa dipanggil Romy.
Menurut Romy, sepatutnya warga Indonesia memahami keadaan Jokowi yang menyampaikan data yang kurang tepat. Sebab, katanya, Jokowi juga manusia yang bisa salah dan lupa.
“Soal angka-angka yang salah memang karena manusia itu tempatnya salah dan lupa, jadi biasa saja kalau kemudian pak Jokowi salah mengutip angka,” ujarnya seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu (27 Februari 2019).
Romy sendiri mengakui jika dia juga sering tidak tepat dalam menyebutkan angka sebuah data.
Pria kelahiran Sleman Yogyakarta tersebut meminta supaya rakyat Indonesia lebih memerhatikan pokok atau inti dari pernyataan Jokowi dalam debat kedua lalu dibanding mengkritik angka-angka.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Jokowi meralat pernyataannya tersebut sehari setelah debat kedua digelar.
Kubu 02 melontarkan kritik tajam kepada Jokowi. Sejumlah penilaian diberikan kepada mantan Wali Kota Solo tersebut.
Di pihak lain, kubu 01 membela Joko Widodo. Salah satunya disampaikan oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau yang biasa dipanggil Romy.
Menurut Romy, sepatutnya warga Indonesia memahami keadaan Jokowi yang menyampaikan data yang kurang tepat. Sebab, katanya, Jokowi juga manusia yang bisa salah dan lupa.
“Soal angka-angka yang salah memang karena manusia itu tempatnya salah dan lupa, jadi biasa saja kalau kemudian pak Jokowi salah mengutip angka,” ujarnya seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu (27 Februari 2019).
Romy sendiri mengakui jika dia juga sering tidak tepat dalam menyebutkan angka sebuah data.
Pria kelahiran Sleman Yogyakarta tersebut meminta supaya rakyat Indonesia lebih memerhatikan pokok atau inti dari pernyataan Jokowi dalam debat kedua lalu dibanding mengkritik angka-angka.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
2 komentar
Masak mau debat presiden gak bawa data yng bener .
Berarti kinerjanya ngawur mas
Alias gak bisa kerja
Staff byk bawa data data bisa salah itu nama tidak bisa bekerja secara profesional .
Namaya romi salah trus kpn benarya rom
EmoticonEmoticon