Pengamat politik Rocky Gerung mengikuti acara deklarasi dukungan alumni perguruan tinggi seluruh Indonesia kepada pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Dalam acara yang di adakan di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, pada Sabtu (26 Januari 2019), itu Rocky menjelaskan tentang tujuan bersama yang dimiliki oleh para alumni perguruan tinggi.
“Kita di sini dipersatukan oleh keinginan untuk reinventing the future sambil remembering the past. Tugas intelektual adalah menghubungkan masa lalu dengan masa depan. Hubungan itu namanya hubungan konseptual melalui akal pikiran,” ujarnya.
Akal pikiran, lanjut Rocky, adalah karunai yang diberikan Tuhan kepada semua manusia.
“Akal pikiran adalah satu-satunya fasilitas yang diberikan secara gratis dan setara oleh Tuhan, oleh alam semesta. Bentuk tubuh bisa berbeda. Dompet bisa berbeda. Tapi Tuhan memberikan kita hal yang sama yaitu akal,” tuturnya.
Rocky lalu menyindir orang-orang yang tidak menggunakan akal pikirannya dengan baik.
“Jadi, mereka yang sekarang tidak punya akal, artinya tidak hadir waktu Tuhan membagikan akal,” katanya.
Selanjutnya, Rocky melontarkan sindiran yang membuat hadirin tertawa.
“Ada di mana mereka waktu itu? Mungkin ada di gorong-gorong, atau mungkin lagi selfie di pinggir pantai, atau lagi potong rambut di bawah pohon,” sambungnya.
Dalam kesempatan, itu Rocky mengakui tidak pernah menyerang Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi secara pribadi.
Menurutnya, dia hanya mengkritik kebijakan Jokowi yang tidak tepat sasaran.
Selain itu, Rocky mengatakan dia bangga dengan sosok Jokowi yang sederhana. Namun, ujar Rocky, hal tersebut hanya cocok untuk kepala keluarga, bukan kepala negara.
“Pak Jokowi adalah persona yang sederhana. Itu saya bangga. Kesederhanaan cocok bagi dia sebagai kepala keluarga, tapi bukan sebagai kepala negara,” tandasnya.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Dalam acara yang di adakan di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, pada Sabtu (26 Januari 2019), itu Rocky menjelaskan tentang tujuan bersama yang dimiliki oleh para alumni perguruan tinggi.
“Kita di sini dipersatukan oleh keinginan untuk reinventing the future sambil remembering the past. Tugas intelektual adalah menghubungkan masa lalu dengan masa depan. Hubungan itu namanya hubungan konseptual melalui akal pikiran,” ujarnya.
Akal pikiran, lanjut Rocky, adalah karunai yang diberikan Tuhan kepada semua manusia.
“Akal pikiran adalah satu-satunya fasilitas yang diberikan secara gratis dan setara oleh Tuhan, oleh alam semesta. Bentuk tubuh bisa berbeda. Dompet bisa berbeda. Tapi Tuhan memberikan kita hal yang sama yaitu akal,” tuturnya.
Rocky lalu menyindir orang-orang yang tidak menggunakan akal pikirannya dengan baik.
“Jadi, mereka yang sekarang tidak punya akal, artinya tidak hadir waktu Tuhan membagikan akal,” katanya.
Selanjutnya, Rocky melontarkan sindiran yang membuat hadirin tertawa.
“Ada di mana mereka waktu itu? Mungkin ada di gorong-gorong, atau mungkin lagi selfie di pinggir pantai, atau lagi potong rambut di bawah pohon,” sambungnya.
Dalam kesempatan, itu Rocky mengakui tidak pernah menyerang Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi secara pribadi.
Menurutnya, dia hanya mengkritik kebijakan Jokowi yang tidak tepat sasaran.
Selain itu, Rocky mengatakan dia bangga dengan sosok Jokowi yang sederhana. Namun, ujar Rocky, hal tersebut hanya cocok untuk kepala keluarga, bukan kepala negara.
“Pak Jokowi adalah persona yang sederhana. Itu saya bangga. Kesederhanaan cocok bagi dia sebagai kepala keluarga, tapi bukan sebagai kepala negara,” tandasnya.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
4 komentar
Yes ok
Mantap pas sesuai realita
Mantap sesuai realita
Exactly!! Tepat sekali
EmoticonEmoticon