Relawan Prabowo-Sandi yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) cekcok dengan sejumlah petugas dari kepolisian. Hal ini terjadi setelah beberapa anggota kepolisian datang ke Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi pada Senin (31 Desember 2018) malam.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan koordinator relawan di Mataram, Lieus Sungkharisma, ketika sejumlah petugas kepolisian datang, salah satu dari mereka menyobek kertas yang ada di meja resepsionis.
Menurut Lieus, perbuatan itu tidak pantas dilakukan oleh polisi ketika datang ke tempatnya.
“Saya tidak hanya menyesalkan dan mengecam keras tindakan kepolisian tersebut, tapi juga meminta kapolri menindak bawahannya tersebut. Sebab, bila dibiarkan dan tidak dilanjutkan, tindakan aparat kepolisian NTB ini seolah-olah restu dari atasan,” katanya seperti dilansir Viva, Rabu (2 Januari 2019).
Cekcok antara relawan dan aparat kepolisian itu pun sempat direkam oleh seseorang lalu disebarkan di media sosial.
Sementara itu, pihak kepolisian memaparkan kronologi kejadian tersebut. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda NTB, Kombes Pol Komang Suartana menuturkan, anggota kepolisian menjalankan patroli di sejumlah lokasi pada malam itu, yang mana salah satu di antaranya adalah markas relawan Prabowo-Sandi.
Hal tersebut, tambah Komang, adalah untuk menyerap aspirasi dari masyarakat.
Keributan yang terjadi di markas relawan Prabowo-Sandi itu, tambah Komang, hanya sebuah kesalahpahaman.
Komang juga meminta maaf apabila ada pihak yang tersinggung dengan patroli yang mereka lakukan.
Di samping itu, Komang juga memastikan bahwa penyobekan buku tamu di markas relawan tersebut adalah tindakan yang tidak sengaja.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Berdasarkan keterangan yang disampaikan koordinator relawan di Mataram, Lieus Sungkharisma, ketika sejumlah petugas kepolisian datang, salah satu dari mereka menyobek kertas yang ada di meja resepsionis.
Menurut Lieus, perbuatan itu tidak pantas dilakukan oleh polisi ketika datang ke tempatnya.
“Saya tidak hanya menyesalkan dan mengecam keras tindakan kepolisian tersebut, tapi juga meminta kapolri menindak bawahannya tersebut. Sebab, bila dibiarkan dan tidak dilanjutkan, tindakan aparat kepolisian NTB ini seolah-olah restu dari atasan,” katanya seperti dilansir Viva, Rabu (2 Januari 2019).
Cekcok antara relawan dan aparat kepolisian itu pun sempat direkam oleh seseorang lalu disebarkan di media sosial.
Sementara itu, pihak kepolisian memaparkan kronologi kejadian tersebut. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda NTB, Kombes Pol Komang Suartana menuturkan, anggota kepolisian menjalankan patroli di sejumlah lokasi pada malam itu, yang mana salah satu di antaranya adalah markas relawan Prabowo-Sandi.
Hal tersebut, tambah Komang, adalah untuk menyerap aspirasi dari masyarakat.
Keributan yang terjadi di markas relawan Prabowo-Sandi itu, tambah Komang, hanya sebuah kesalahpahaman.
Komang juga meminta maaf apabila ada pihak yang tersinggung dengan patroli yang mereka lakukan.
Di samping itu, Komang juga memastikan bahwa penyobekan buku tamu di markas relawan tersebut adalah tindakan yang tidak sengaja.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon