Wiranto mengatakan permintaan pembebasan Ba'asyir sudah diajukan oleh pihak keluarga sejak 2017 lalu terkait faktor usia dan kesehatan yang semakin menurun. Presiden, menurut Wiranto, memahami permintaan itu tapi aspek lain perlu dipertimbangkan antara lain ideologi Pancasila dan aspek hukum.
"Jadi presiden tidak boleh serta-merta mengambil keputusan. Perlu pertimbangan dan aspek-aspek lainnya," kata Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Senin (21/1/2019), seperti dikutip Viva.
Menanggapi pernyataan Wiranto, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mempertanyakan apakah pernyataan Presiden Jokowi bahwa Presiden membebaskan Abu Bakar Ba’asyir karena alasan kemanusiaan tidak berdasarkan kajian mendalam dan komprehensif.
“Wiranto Tegaskan “Pembebasan Abu Bakar Ba'asyir Masih akan Dikaji”. Lho, apakah pernyataan-pernyataan langsung Presiden @jokowi bahwa presiden membebaskan Ust ABB karena alasan kemanusiaan, tidak berdasarkan kajian yang mendalam&komprehensif?” kata HNW melalui akun Twitter pribadinya, @hnurwahid, Senin (21/1/2019) malam.
Wiranto Tegaskan “Pembebasan Abu Bakar Ba'asyir Masih akan Dikaji”. Lho, apakah pernyataan2 langsung Presiden @jokowi bhw presiden membebaskan Ust ABB krn alasan kemanusiaan, tidak berdasarkan kajian yg mendalam&komprehensif? https://t.co/sbfzGzhVv2— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) 21 Januari 2019
Pertanyaan menohok HNW itu membuat ratusan netizen berkomentar. Mayoritasnya bernada semakin semangat ganti presiden.
“Omongan presiden dan pembantunya tidak singkron katanya dimeja rapat semua anak buah debat panas tapi akhirnya Presiden yg putuskan, koq sdh ada keputusan Pembantunya ngeyel merongrong wibawa Presiden,” kata @DadangLH
“Baru di rezim now pernyataan presiden bisa dianulir oleh menteri nya😇,” kata @RajaMandiri70
“Terserah kalianlah, tak lama lagi kalian akan diganti.. Ustad sudah Ikhlas jika kalian kurung juga. #2019GantiPresiden” kata @Babaya46494092
Advertisement
EmoticonEmoticon