Dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) sejumlah narasumber memaparkan pendapatnya tentang debat pertama yang akan digelar pada Kamis (17 Januari 2019).
Dalam kesempatan itu, pengamat politik pendukung Jokowi, Boni Hargens menyebutkan pujian bertubi-tubi untuk Joko Widodo dan menyindir Prabowo Subianto.
Pertama kali, Boni mengibaratkan debat pertama capres ibarat sampah yang menumpuk di ujung sungai.
“Pertanyaannya adalah siapa yang ahli dalam mengangkut sampah ini?” kata Boni.
Padahal, menurut dia ada pertanyaan lain yang lebih penting.
“Siapa yang menyebabkan sampah ini, menumpuk di sini?” ujarnya.
Di samping itu, katanya, pertanyaan yang tak kalah penting adalah bagaimana cara mengantisipasi agar sampah-sampah tersebut tidak mengganggu aliran sungai.
“Empat tahun [pemerintahan] Pak Jokowi disibukkan oleh kerja keras untuk membersihkan sungai yang tumpukan sampahnya luar biasa,” paparnya.
Boni lalu mencontohkan salah satu kasus yang marak diperbincangkan saat ini.
“Dalam isu HAM misalnya, ada pelanggaran hak asasi manusia berat di masa lalu. Sudah 20 tahun lebih tidak tuntas-tuntas, dan Pak Jokowi [selama] 4 tahun juga belum mampu untuk menuntaskan itu,” ujarnya.
Dalam konteks ini, lanjut Boni, posisi Prabowo Subianto sangat tertinggal di belakang Jokowi.
“Karena namanya (Prabowo) ada di dalam daftar orang-orang yang harus bertanggung jawab pada beberapa [kasus] pelanggaran hak-hak asasi masa lalu,” katanya.
Meski demikian, tambah Boni, di kubu Jokowi juga terdapat beberapa orang dari masa yang terlibat dalam isu pelanggaran HAM.
“Tetapi kan, Pak Jokowi sendiri sebagai pribadi sangat bersih dari dosa sejarah seperti ini,” jelasnya.
Acara yang ditayangkan TV One pada Selasa (15 Januari 2019) itu menghadirkan sejumlah tim kampanye dari pihak Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Dalam kesempatan itu, pengamat politik pendukung Jokowi, Boni Hargens menyebutkan pujian bertubi-tubi untuk Joko Widodo dan menyindir Prabowo Subianto.
Pertama kali, Boni mengibaratkan debat pertama capres ibarat sampah yang menumpuk di ujung sungai.
“Pertanyaannya adalah siapa yang ahli dalam mengangkut sampah ini?” kata Boni.
Padahal, menurut dia ada pertanyaan lain yang lebih penting.
“Siapa yang menyebabkan sampah ini, menumpuk di sini?” ujarnya.
Di samping itu, katanya, pertanyaan yang tak kalah penting adalah bagaimana cara mengantisipasi agar sampah-sampah tersebut tidak mengganggu aliran sungai.
“Empat tahun [pemerintahan] Pak Jokowi disibukkan oleh kerja keras untuk membersihkan sungai yang tumpukan sampahnya luar biasa,” paparnya.
Boni lalu mencontohkan salah satu kasus yang marak diperbincangkan saat ini.
“Dalam isu HAM misalnya, ada pelanggaran hak asasi manusia berat di masa lalu. Sudah 20 tahun lebih tidak tuntas-tuntas, dan Pak Jokowi [selama] 4 tahun juga belum mampu untuk menuntaskan itu,” ujarnya.
Dalam konteks ini, lanjut Boni, posisi Prabowo Subianto sangat tertinggal di belakang Jokowi.
“Karena namanya (Prabowo) ada di dalam daftar orang-orang yang harus bertanggung jawab pada beberapa [kasus] pelanggaran hak-hak asasi masa lalu,” katanya.
Meski demikian, tambah Boni, di kubu Jokowi juga terdapat beberapa orang dari masa yang terlibat dalam isu pelanggaran HAM.
“Tetapi kan, Pak Jokowi sendiri sebagai pribadi sangat bersih dari dosa sejarah seperti ini,” jelasnya.
Acara yang ditayangkan TV One pada Selasa (15 Januari 2019) itu menghadirkan sejumlah tim kampanye dari pihak Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon