Pemimpin Gereja Ortodoks Koptik Aleksandria Mesir, Paus Theodoros II menegaskan keinginannya untuk membangun gereja pertama di Kerajaan Arab Saudi.
Theodoros menyampaikan hal tersebut dalam sebuah wawancara eksklusif dengan televisi TEN dalam program “Pendapat umum” pada Rabu (5 Desember 2018) malam.
Hal tersebut menanggapi suksesnya perayaan misa pertama yang dilaksanakan di salah satu gedung di Riyadh dan dihadiri oleh puluhan penganut Kristen Ortodoks Koptik.
Baca juga: Misa Pertama di Arab Saudi
“Langkah ini sudah disusun dengan rapi dan merupakan hal yang positif dan baik, sesuai dengan kebijakan baru Kerajaan Arab Saudi dalam mengikuti perkembangan zaman,” tuturnya seperti dilansir Anadolu.
Sementara itu, pemerintah Arab Saudi tidak menyampaikan komentar apapun hingga detik ini.
Dalam wawancara televisi tersebut, Theodoros menyampikan alasan yang mencengangkan.
“Saya sendiri tidak tahu keadaan di sana. Namun, kenapa tidak mungkin? Apakah ada larangannya? Kenyataannya, di beberapa negara tetangga Arab ada sejumlah gereja,” katanya.
Theodoros mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi menerima ribuan pekerja Mesir termasuk penganut agama Kristen (Nasrani).
“Jika Arab Saudi menyediakan tempat ibadah bagi kaum Nasrani, tentu sangat bagus sekali,” jelasnya.
Paus Koptik itu juga menyebutkan keberadaan gereja-gereja Koptik di berbagai negara Arab terutama Uni Emirat Arab (UEA), Oman, Bahrain, Kuwait, Qatar dan lain-lain.
Perayaan misa penganut Kristen Ortodoks Koptik di Riyadh yang mendapat izin dari pihak Kerajaan Arab Saudi merupakan gebrakan baru Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS).
[Abu Syafiq/Fimadani]
Theodoros menyampaikan hal tersebut dalam sebuah wawancara eksklusif dengan televisi TEN dalam program “Pendapat umum” pada Rabu (5 Desember 2018) malam.
Hal tersebut menanggapi suksesnya perayaan misa pertama yang dilaksanakan di salah satu gedung di Riyadh dan dihadiri oleh puluhan penganut Kristen Ortodoks Koptik.
Baca juga: Misa Pertama di Arab Saudi
“Langkah ini sudah disusun dengan rapi dan merupakan hal yang positif dan baik, sesuai dengan kebijakan baru Kerajaan Arab Saudi dalam mengikuti perkembangan zaman,” tuturnya seperti dilansir Anadolu.
Sementara itu, pemerintah Arab Saudi tidak menyampaikan komentar apapun hingga detik ini.
Dalam wawancara televisi tersebut, Theodoros menyampikan alasan yang mencengangkan.
“Saya sendiri tidak tahu keadaan di sana. Namun, kenapa tidak mungkin? Apakah ada larangannya? Kenyataannya, di beberapa negara tetangga Arab ada sejumlah gereja,” katanya.
Theodoros mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi menerima ribuan pekerja Mesir termasuk penganut agama Kristen (Nasrani).
“Jika Arab Saudi menyediakan tempat ibadah bagi kaum Nasrani, tentu sangat bagus sekali,” jelasnya.
Paus Koptik itu juga menyebutkan keberadaan gereja-gereja Koptik di berbagai negara Arab terutama Uni Emirat Arab (UEA), Oman, Bahrain, Kuwait, Qatar dan lain-lain.
Perayaan misa penganut Kristen Ortodoks Koptik di Riyadh yang mendapat izin dari pihak Kerajaan Arab Saudi merupakan gebrakan baru Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS).
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon