Seorang pemulung bernama Wahyu (30) yang berada di sekitar lokasi mendapatkan berkah tersebut. Plastik-plastik bekas makanan dan minuman yang digunakan para peserta aksi adalah sumber penghasilan baginya.
Menurutnya, di mana ada orang yang berkerumun, di sana pasti ada bekas plastik makanan atau minuman.
Massa reuni 212 yang berjumlah jutaan itu memenuhi Lapangan Monas dan area sekitar Masjid Istiqlal. Kesempatan emas tersebut tidak disia-siakan oleh Wahyu.
Ia membawa plastik hitam besar yang digunakannya untuk mengumpulkan benda apapun yang bisa dijual seperti plastik bekas minuman dan makanan, botol, gelas, dan lainnya. Kardus-kardus bekas pun tak lupa dia kumpulkan.
“Apa saja yang bisa jadi duit saya pungut, plastik-plastik, kardus yang ada di jalanan ini,” kata Wahyu seperti dilansir Republika.
Keutungan yang didapat wahyu dalam Reuni Akbar 212 ini pun berlipat-lipat. Menurutnya, pada hari-hari lain, dia hanya mampu mengumpulkan sampah sekitar satu atau dua kilogram. Namun, dalam aksi damai ini dia bisa mendapatkan 20 kilogram.
“Ya begini kalau ada kegiatan, alhamdulillah dapat banyak. Harganya beda-beda, gelas, botol, kardus itu, tetapi kalau diuangin bisa nyampe Rp 100 ribu," terangnya.
Di samping itu, Wahyu juga menerima uang dari peserta aksi karena dianggap telah membantu membersihkan sampah.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon