Sebuah program baru yang diluncurkan oleh televisi Pemerintah Arab Saudi memicu kontroversi di negara itu. Program ini bernama Najem Al Saudia (Bintang Arab Saudi). Sejumlah kalangan melontarkan kritik tajam terhadap acara pencarian bakat menyanyi tersebut.
Alasan penolakan Najem Al Saudia itu pun beragam. Di antaranya adalah percampuran (ikhtilath) antara para penonton laki-laki dan perempuan yang berada di dalam studio tanpa pembatas. Ada juga yang menilainya sebagai acara yang tidak bermanfaat.
Ajang pencarian bakat yang plagiat
Program Najem Al Saudia yang disiarkan oleh kanal Saudi Broadcasting Corporation (SBC) itu dinilai sejumlah kalangan sebagai acara plagiat.
Pasalnya, fase-fase yang harus dilalui oleh calon peserta, tata cara penilaian, fase penyisihan, penentuan nilai peserta dengan layanan SMS, dan lainnya sangat mirip dengan acara pencarian bakat yang sudah tersohor di dunia Arab seperti acara Arab Idol.
Pamer aurat
Beberapa pihak sangat menyayangkan acara ini karena secara terang-terangan mempertontonkan wanita Arab Saudi yang memamerkan auratnya. Buktinya, para biduan dan juri wanita tidak mengenakan hijab. Bahkan, ada yang mengenakan pakaian yang membentuk lekuk tubuhnya.
Hadiah yang menggiurkan
Peserta yang memenangi acara ini akan mendapatkan hadiah menggiurkan berupa uang sebesar 500.000 Riyal Saudi ditambah kontrak produksi video klip dengan perusahaan rekaman ternama.
Acara kaum milenial Saudi
Program Najem Al Saudi ini membuka kesempatan bagi kaum milenial Saudi yang berusia 15 ke atas dan mempunyai bakat bernyanyi untuk menjadi bintang terkenal, seperti disebutkan laman resmi Saudi Broadcasting Corporation (SBC).
Proses pencarian calon peserta telah dimulai semenjak musim panas tahun 2018 ini di beberapa kota di Arab Saudi yaitu Riyadh, Jeddah, Dammam, Abha dan Tabuk.
Sebelumnya, sejumlah program pencarian bakat di dunia Arab sudah ditayangkan di beberapa stasiun televisi Arab di antaranya adalah Arab Idol, Arabs Got Talent, The Voice Ahla Sawt, dan The X Factor Arabia.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Alasan penolakan Najem Al Saudia itu pun beragam. Di antaranya adalah percampuran (ikhtilath) antara para penonton laki-laki dan perempuan yang berada di dalam studio tanpa pembatas. Ada juga yang menilainya sebagai acara yang tidak bermanfaat.
Ajang pencarian bakat yang plagiat
Program Najem Al Saudia yang disiarkan oleh kanal Saudi Broadcasting Corporation (SBC) itu dinilai sejumlah kalangan sebagai acara plagiat.
Pasalnya, fase-fase yang harus dilalui oleh calon peserta, tata cara penilaian, fase penyisihan, penentuan nilai peserta dengan layanan SMS, dan lainnya sangat mirip dengan acara pencarian bakat yang sudah tersohor di dunia Arab seperti acara Arab Idol.
Pamer aurat
Beberapa pihak sangat menyayangkan acara ini karena secara terang-terangan mempertontonkan wanita Arab Saudi yang memamerkan auratnya. Buktinya, para biduan dan juri wanita tidak mengenakan hijab. Bahkan, ada yang mengenakan pakaian yang membentuk lekuk tubuhnya.
Hadiah yang menggiurkan
Peserta yang memenangi acara ini akan mendapatkan hadiah menggiurkan berupa uang sebesar 500.000 Riyal Saudi ditambah kontrak produksi video klip dengan perusahaan rekaman ternama.
Acara kaum milenial Saudi
Program Najem Al Saudi ini membuka kesempatan bagi kaum milenial Saudi yang berusia 15 ke atas dan mempunyai bakat bernyanyi untuk menjadi bintang terkenal, seperti disebutkan laman resmi Saudi Broadcasting Corporation (SBC).
Proses pencarian calon peserta telah dimulai semenjak musim panas tahun 2018 ini di beberapa kota di Arab Saudi yaitu Riyadh, Jeddah, Dammam, Abha dan Tabuk.
Sebelumnya, sejumlah program pencarian bakat di dunia Arab sudah ditayangkan di beberapa stasiun televisi Arab di antaranya adalah Arab Idol, Arabs Got Talent, The Voice Ahla Sawt, dan The X Factor Arabia.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon