Duta Besar Zionis Israel untuk Amerika Serikat (AS), Ron Dermer, pada hari Ahad (4 November 2018), menyerukan Pemerintah AS untuk tidak menghentikan hubungannya dengan Kerajaan Arab Saudi setelah terjadi pembunuhan sadis terhadap wartawan Saudi Jamal Khashoggi di konsulat negaranya di Istanbul, Turki, seperti dilansir situs arabi21.
“Sulit bagi saya untuk menganggap serius pernyataan marah (Donald Trump) yang disebabkan oleh peristiwa (kematian Khashoggi) itu. Begitu juga dengan seruan untuk perubahan mendasar terkait hubungan Amerika Serikat dengan Arab Saudi. Kita harus berhati-hati agar tidak memutuskan hubungan strategis (dengan Arab Saudi),” ujar Dermer dalam sebuah wawancara di salah satu stasiun televisi Amerika.
Duta besar Zionis Israel itu justru menyerang Turki dan Qatar yang meminta Arab Saudi bertanggung jawab dalam kasus ini.
“Mereka (Turki dan Qatar) melakukan tekanan kepada sejumlah pihak untuk memutuskan hubungan dengan Arab Saudi,” kata Dermer yang pernah menjadi warga negara Amerika serikat itu.
Dermer menuduh Turki sebagai negara yang tidak bersahabat dengan jurnalis.
“Jumlah jurnalis di yang berada dalam penjara Turki lebih banyak daripada penjara di negara manapun,” tambahnya.
Dermer pun menyinggung perihal kanal Al Jazeera yang berpusat di Doha, Qatar.
“Di samping itu, kanal Al Jazeera yang disiarkan dari Qatar adalah milik pemerintah yang memusuhi Amerika Serikat dan Yahudi,” tandasnya.
Lebih lanjut, Dermer menasihati Pemerintah AS agar tetap menjaga hubungan baik dengan Kerajaan Arab Saudi.
“Ketika pemerintah AS mengetahui semua fakta tentang kematian Khashoggi, maka sudah seharusnya mereka mengutuk peristiwa tersebut. Namun, pada saat yang sama, mereka tidak boleh membatasi hubungannnya dengan Riyadh,” imbuhnya.
Pernyataan Dermer tersebut disampaikan setelah Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu bertindak sebagai penengah antara Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman dengan Pemerintahan AS yang dipimpin oleh Donald Trump terkait kasus kematian Khashoggi, seperti dilaporkan Washington Post.
Dukungan Israel terhadap Muhammad bin Salman dalam kasus kematian Khashoggi juga disampaikan langsung oleh Netanyahu di hadapan pejabat senior AS.
Menurut Netanyahu, Riyadh adalah mitra strategis dalam menjaga stabilitas di wilayah Timur Tengah, seperti dilansir echoroukonline.
[Abu Syafiq/Fimadani]
“Sulit bagi saya untuk menganggap serius pernyataan marah (Donald Trump) yang disebabkan oleh peristiwa (kematian Khashoggi) itu. Begitu juga dengan seruan untuk perubahan mendasar terkait hubungan Amerika Serikat dengan Arab Saudi. Kita harus berhati-hati agar tidak memutuskan hubungan strategis (dengan Arab Saudi),” ujar Dermer dalam sebuah wawancara di salah satu stasiun televisi Amerika.
Duta besar Zionis Israel itu justru menyerang Turki dan Qatar yang meminta Arab Saudi bertanggung jawab dalam kasus ini.
“Mereka (Turki dan Qatar) melakukan tekanan kepada sejumlah pihak untuk memutuskan hubungan dengan Arab Saudi,” kata Dermer yang pernah menjadi warga negara Amerika serikat itu.
Dermer menuduh Turki sebagai negara yang tidak bersahabat dengan jurnalis.
“Jumlah jurnalis di yang berada dalam penjara Turki lebih banyak daripada penjara di negara manapun,” tambahnya.
Dermer pun menyinggung perihal kanal Al Jazeera yang berpusat di Doha, Qatar.
“Di samping itu, kanal Al Jazeera yang disiarkan dari Qatar adalah milik pemerintah yang memusuhi Amerika Serikat dan Yahudi,” tandasnya.
Lebih lanjut, Dermer menasihati Pemerintah AS agar tetap menjaga hubungan baik dengan Kerajaan Arab Saudi.
“Ketika pemerintah AS mengetahui semua fakta tentang kematian Khashoggi, maka sudah seharusnya mereka mengutuk peristiwa tersebut. Namun, pada saat yang sama, mereka tidak boleh membatasi hubungannnya dengan Riyadh,” imbuhnya.
Pernyataan Dermer tersebut disampaikan setelah Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu bertindak sebagai penengah antara Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman dengan Pemerintahan AS yang dipimpin oleh Donald Trump terkait kasus kematian Khashoggi, seperti dilaporkan Washington Post.
Dukungan Israel terhadap Muhammad bin Salman dalam kasus kematian Khashoggi juga disampaikan langsung oleh Netanyahu di hadapan pejabat senior AS.
Menurut Netanyahu, Riyadh adalah mitra strategis dalam menjaga stabilitas di wilayah Timur Tengah, seperti dilansir echoroukonline.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon