Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Ankara telah memberikan bukti otentik kematian wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi kepada Pemerintah Arab Saudi, Amerika Serikat, Prancis, Jerman dan Inggris.
“Tidak ada alasan lagi untuk menunda (penyidikan),” ujarnya seperti dilansir Anadolu.
Adapun terkait jasad Khashoggi, Erdogan menuturkan, para pelaku pembunuhan yang lebih mengetahuinya.
“Kami tidak memiliki dokumen atau bukti apapun soal ini. Namun demikian, para tersangka yang telah ditangkap Pemerintah Saudi berjumlah 18 orang yang datang ke Istanbul, terutama tim eksekusi yang terdiri dari 15 orang, tentu tahu siapa aktor utama pelaku pembunuhan atau beberapa pelaku, dan di mana posisi jasad Khashoggi,” katanya.
Menurut Erdogan, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir sebelumnya telah menyatakan bahwa jasad Khashoggi diserahkan kepada kolaborator lokal.
“Namun sekarang, mereka membantah pernyataan tersebut,” tuturnya.
“Sudah bisa dipastikan, pelaku pembunuhan berjumlah antara 15 atau 18 orang. Tidak ada alasan (bagi Arab Saudi) untuk mencari mereka di tempat lain,” sambungnya.
Presiden Turki itu menegaskan, Pemerintah Arab Saudi sangat mampu mendeteksi pelaku pembunuhan dan lokasi jasad Khashoggi melalui interogasi yang dilakukan terhadap para tersangka yang telah ditangkap dan mendesak mereka untuk mengaku.
Di samping itu, berkaitan dengan kunjungan Jaksa Agung Arab Saudi, Saud Al-Mu’jib ke Istanbul akhir Oktober lalu untuk bertemu dengan Jaksa Agung Turki, Erdogan mengatakan bahwa Saud datang untuk menghambat kasus Khashoggi.
Erdogan menekankan perlunya mengungkapkan identitas kolaborator lokal yang dikatakan Menlu Saudi telah menerima jasad Khashoggi.
“Saya sendiri telah menjelaskan hal ini kepada kepada utusan khusus mereka yang dikirim kepada kami, begitu juga dengan utusan khusus saya yang mengunjungi Arab Saudi, telah menerangkan hal ini dengan jelas,” imbuhnya.
“Sebagai imbalan atas niat baik Turki, Arab Saudi seharusnya sudah tahu bahwa pelaku pembunuhan ada di antara 18 orang yang telah ditangkap. Saudi mestinya berbuat adil untuk menghilangkan kecurigaan (yang dialamatkan kepada pejabat tinggi mereka). Jika tidak, maka kami tidak akan pernah tinggal diam,” tambah Erdogan.
Jamal Khashoggi dibunuh oleh sejumlah orang di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 lalu. Pemerintah Arab Saudi mengakui keterlibatan orang-orang dari lingkaran kekuasaan dalam kejahatan itu, namun tidak pernah mengungkapkan di mana jasad Khashoggi atau menyerahkan tersangka ke Pengadilan Turki.
[Abu Syafiq/Fimadani]
Advertisement
EmoticonEmoticon