Pembakaran bendera tauhid yang dilakukan oleh oknum salah satu organisasi massa Islam di Garut membuat geram banyak pihak. Salah satunya adalah Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH. Sobri Lubis.
Pernyataannya itu disampaikan dalam Aksi Bela Tauhid pada Jumat 26 Oktober 2018 di depan kantor Kemenko Polhukam.
“Saya siap buka baju, tidak perlu lagi jadi Ketua Umum FPI, ataupun anggota FPI. Cukup saya Muslim. Saya siap hadapi siapa saya yang mau (menghina kalimat tauhid,” kata KH. Sobri yang diiringi takbir oleh para peserta aksi.
“Gak usah pake FPI, gak usah pake HTI, gak usah pakai ormas Islam manapun. Kalau kalimat La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah sudah dihina orang, sudah dibakar dan diinjak, wajib kita membelanya, saudara-saudara sekalian,” lanjut ketum FPI.
Dalam kesempatan itu, KH. Sobri menyampaikan, bahwa bendera La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah bukan milik ormas tertentu.
“Bendera La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah adalah milik umat Islam seluruh dunia,” tegas Sobri.
KH. Sobri menyerukan kaum muslimin untuk memiliki bendera tauhid untuk menunjukkan cintanya kepada bendera tersebut.
“Sebagai gantinya (dari bendera) yang sudah dibakar di Garut, maka setiap keluarga muslim yang beriman kepada Allah, di rumahnya minimal harus menyiapkan bendera hitam dan bendera putih, Ar-Rayah dan Al-Liwa’, sebagai tanda kita cinta kepada kita,” tutur Sobri.
Aksi Bela Tauhid pada hari itu berakhir pada pukul 15.45 WIB. Para peserta membubarkan diri dengan tertib dan damai sambil memungut sampah yang berada di jalanan.
[Abu Syafiq/Fimadani.net]
Pernyataannya itu disampaikan dalam Aksi Bela Tauhid pada Jumat 26 Oktober 2018 di depan kantor Kemenko Polhukam.
“Saya siap buka baju, tidak perlu lagi jadi Ketua Umum FPI, ataupun anggota FPI. Cukup saya Muslim. Saya siap hadapi siapa saya yang mau (menghina kalimat tauhid,” kata KH. Sobri yang diiringi takbir oleh para peserta aksi.
“Gak usah pake FPI, gak usah pake HTI, gak usah pakai ormas Islam manapun. Kalau kalimat La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah sudah dihina orang, sudah dibakar dan diinjak, wajib kita membelanya, saudara-saudara sekalian,” lanjut ketum FPI.
Dalam kesempatan itu, KH. Sobri menyampaikan, bahwa bendera La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah bukan milik ormas tertentu.
“Bendera La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah adalah milik umat Islam seluruh dunia,” tegas Sobri.
KH. Sobri menyerukan kaum muslimin untuk memiliki bendera tauhid untuk menunjukkan cintanya kepada bendera tersebut.
“Sebagai gantinya (dari bendera) yang sudah dibakar di Garut, maka setiap keluarga muslim yang beriman kepada Allah, di rumahnya minimal harus menyiapkan bendera hitam dan bendera putih, Ar-Rayah dan Al-Liwa’, sebagai tanda kita cinta kepada kita,” tutur Sobri.
Aksi Bela Tauhid pada hari itu berakhir pada pukul 15.45 WIB. Para peserta membubarkan diri dengan tertib dan damai sambil memungut sampah yang berada di jalanan.
[Abu Syafiq/Fimadani.net]
Advertisement
EmoticonEmoticon